Nama Yos Sudarso
sangat lekat dalam ingatan bangsa Indonesia dalam perjuangan merebut
Irian Barat dari Tangan penjajah Belanda. Pasca perundingan KMB Irian
Barat masih di bawah kolonialisme Belanda. Sebagai wilayah yang masuk
dalam nusantara, Irian Barat diperjuangkan mati-matian oleh bangsa
Indonesia baik melalui diplomasi maupun konfrontasi politik, ekonomi
dan militer. Puncak perebutan Irian Barat melalui perintah Presiden
Soekarno dalam pidatonya yang terkenal dengan sebutan Trikora (tri
komando rakyat). Tindak lanjut dari Trikora adalah pembentukan komando
Mandala dan konfrontasi militer. Dalam konfrontasi militer di Laut
Arafuru, Laksamana Madya Yis Sudarso gugur setelah KRI Macan Tutul di
bombardir Belanda.
Laksamana
Madya Yosaphat Soedarso (lahir di Salatiga, Jawa Tengah, 24 November
1925 – meninggal di Laut Aru, 13 Januari 1962 pada umur 36 tahun) adalah
seorang pahlawan nasional Indonesia. Ia gugur di atas KRI Macan Tutul
dalam pertempuran Laut Aru melawan armada Belanda pada masa kampanye
Trikora. Hal yang kurang lazim adalah, sebagai seorang Kepala Staff
Angkatan Laut tidak seharusnya ia ikut terjun langsung di dalam operasi
tersebut. Namanya kini diabadikan pada sebuah KRI dan pulau.
Yos Soedarso menikah dengan Siti Kustini (1935-2006) pada tahun 1955 dan meninggalkan lima orang anak.
Yos Soedarso menikah dengan Siti Kustini (1935-2006) pada tahun 1955 dan meninggalkan lima orang anak.
Belum ada tanggapan untuk "Biografi: Yos Sudarso Pahlawan Nasional "
Posting Komentar